Zlatan Ibrahimovic Tetap Menginspirasi
By ommed
nusakini.com - Usianya sudah menginjak kepala empat. Namun, Zlatan Ibrahimovic masih belum menunjukkan penurunan performa yang drastis dan tetap menjadi andalan AC Milan, di musim ini.
Ibrahimovic, tetap menampilkan pengaruh yang besar buat AC Milan, baik di dalam maupun luar lapangan. Ia mampu memacu semangat dan membimbing rekan setimnya yang umurnya terpaut jauh.
Tentu bukan perkara mudah menjadi Ibrahimovic. Butuh perjuangan keras ditunjang dengan konsisten dalam latihan dan menjaga tubuh untuk bisa bermain hingga usia 40 tahun. Tak terhitung berapa kali Ibrahimovic, terpaksa menepi karena mengalami cedera. Ia selalu bisa bangkit dengan menampilkan permainan gemilang untuk klub yang dibelanya.
"Zlatan adalah fenomena mutlak. Mampu melakukan seperti yang dia perlihatkan di usia 40 di kompetisi Serie A yang merupakan salah satu liga sulit di dunia, benar-benar luar biasa,” kata Hernan Crespo, yang merupakan matan rekan setim Ibrahimovic.
“Dalam setiap pertandingan, sekalipun ketika dia tidak tampil brilian, dia selalu membuktikan berada di level yang lebih tinggi dibandingkan rekan satu timnya dan lawan. Dia berada di level yang berbeda.”
“Saat kami bermain bersama di Inter, dia sudah menjadi seorang juara. Tapi saat itu dia tidak memiliki kedewasaan dan kemampuan untuk memimpin tim seperti yang saya lihat di Milan sekarang.”
“Dia sekarang seperti obor. Rekan-rekan satu timnya hanya perlu mengikuti jejak dia untuk terus berkembang, dan selalu menargetkan kemenangan.”
Pernyataan yang dilontarkan Crespo tidak berlebihan. Sejak kembali ke San Siro pada tahun lalu, Ibrahimovic langsung menjadi pemimpin untuk para pemain muda AC Milan.
Jiwa kepemimpinan Ibrahimovic, juga diakui pelatih AC Milan Stefano Pioli. Pesepakbola asal Swedia tersebut membuat tugasnya lebih muda di ruang ganti.
"Kedatangannya meningkatkan standar. Hal yang mengejutkan saya adalah kecerdasannya dalam memasuki kelompok yang belum terbentuk dengan tenang," ucap Pioli.
"Kemudian, setelah itu, dia mulai membuat dirinya didengar. Dia berharap banyak dari dirinya sendiri dan dari orang lain. Dia meningkatkan standar dan orang lain mengenalinya sebagai orang yang bisa membuat mereka tumbuh."
"Bahkan dengan semua yang telah dia tunjukkan, Zlatan masih ingin membuktikan bahwa dia adalah seorang juara dan profesional. Jadi, dia ada di sini sepanjang hari, berbicara untuk mengatasi kesulitan dan lakukan penilaian objektif."
Sepanjang musim ini AC Milan, belum tersentuh kekalahan di Serie A. Rossoneri mampu meraih sepuluh kemenangan dan dua imbang sehingga menduduki peringkat kedua klasemen mengumpulkan 32 poin.
Ibrahimovic, pun sudah tiga kali menjebol gawang lawan dari enam laga yang dimainkan. Mantan pilar Juventus tersebut cuma kalah satu gol dari rekan setimnya Olivier Giroud, yang menjadi top skor AC Milan di musim ini.
"Saat masih muda, saya bermain saja, bahkan jika saya merasakan sakit di tendon. Saya ingin menang dan mencetak gol, titik. Dengan waktu dan pengalaman, saya mulai menggunakan otak saya dan sadar betapa pentingnya menuruti apa kata tubuh," tutur Ibrahimovic.
"Kepala saya baik-baik saja, tetapi tubuh saya kian menua, tak selalu bisa mengimbangi [kepala saya] dan itu adalah sebuah masalah. Tahun ini saya harus mendengarkan tubuh saya, setiap sinyal kecil yang dikirimkan."
"Hanya dengan melakukan itu saya bisa menghindari konsekuensi buruk. Saya harus menuruti apa kata tubuh saya setiap hari demi bermain konsisten. Saya harus berpikir pelan-pelan, hari ke hari, dan sadar bahwa saya bukan Superman." (gi/om)